Majalengka – Keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi penyandang tunanetra di Majalengka dalam beribadah saat Ramadhan 2021. Sebagaimana dilakukan belasan siswa di SLB A YPLB Majalengka, Kelurahan Babakan Jawa.
Siswa SLB YPLB Majalengka ini diajarkan tentang berbagai ilmu agama termasuk mengaji. Mereka tampak khusyuk melaksanakan kegiatan tadarus Ramadhan dengan membaca Al Quran braille.
Mereka dibimbing oleh seorang guru yang juga penyandang tunanetra. “Kegiatan pesantren Ramadhan ini memang rutin tiap tahunnya dan alhamdulilah tahun ini bisa tetap diselenggarakan di tengah pandemi,” kata Saefuddin Wakil Kepala SLB A YPLB Majalengka saat ditemui detikcom, Senin 19 April 2021.
Para siswa penyandang tunanetra ini semangat mengikuti kegiatan tadarus dengan membaca Al Quran braille. “Jadi mereka yang ikut adalah penyandang tunanetra. Menggunakan Al Quran braille, jadi mereka membaca dengan jari,” ucap Saefuddin.
Sementara itu, Solehudin, pengajar Al Quran braille di SLB A YPLB Majalengka, mengungkapkan minat siswa untuk belajar membaca Al Quran saat Ramadhan ini mengalami peningkatan.
“Ramadhan ini, minat belajar Al Quran braille cukup tinggi karena mereka ingin mengisi waktu dengan bertadarus dan membaca Al Quran,” ucap Solehudin.
Ia menjelaskan membaca Al Quran braille memiliki kesulitan tersendiri. Para penyandang tunanetra harus mempunyai indera peraba yang tajam. Hal itu digunakan untuk membedakan huruf-huruf yang ada pada Al Quran braille.
“Kalau bicara tingkat kesulitan Alquran braille ada beberapa faktor, harus ditunjang perabaan yang tajam. Jadi butuh waktu untuk mengasah ketajaman jari untuk membedakan huruf satu dengan yang lainnya,” katanya.
Irma, siswi SLB A YPLB Majalengka mengungkapkan, membaca Al Quran braille berbarengan dengan teman-temannya bertepatan Ramadhan ini sudah menjadi kegiatan rutin tiap tahun.
“Ya bulan Ramadhan memang tiap hari baca Alquran tadarusan. Kalau tidak di sini (SLB), ya baca sendiri di rumah,” ujar Irma.
(bbn/bbn)
Sumber : https://news.detik.com
Leave a Reply